Monday, August 27, 2018

Mendengarkan Clean Bandit

Mendengarkan Clean Bandit
Oleh : Kanzia Rahman



Senin, 20 Agustus 2018.

Sebuah band musik beraliran Electro-Pop asal Inggris, yang digawangi oleh Jack Patterson, Luke Patterson dan Grace Chatto memastikan kedatangan sekaligus menyapa fans mereka (tanpa Grace Chatto yang harus pulang duluan karena sakit setelah tour mereka di Jepang) di Indonesia.

Saya, sebagai salah satu fans mereka, tentu saja tak ingin ketinggalan. Sejak pengumuman kedatangan mereka melalui Instagram resminya, saya, dan fans mereka yang tinggal di Indonesia, segera mencari-cari tentang informasi tiket. Baik penjualan, harga, sistem penukaran, dan sejenisnya.

Astonishing. (foto: Kanzia)
Lagu-lagu yang mereka bawakan, menurut saya, berada pada level berbeda dari lagu pop lainnya. Tentu kita pernah mendengar Symphony, Rockabye, Tears, atau yang terbaru, Solo yang mereka bawakan bersama Demi Lovato. Setiap dari keempat lagu di atas mempunyai tema yang berbeda dan isi yang berbeda satu sama lain.


Pernah dengar kan penyanyi yang hanya membawakan tema cinta-cintaan melulu dan menjadi mainstream lalu hilang seolah bumi? :)

Lagu yang mereka bawakan mengangkat topik atau tema yang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat kita. Rockabye, misalnya. Menceritakan tentang seorang single parent yang harus berjuang demi menghidupi anak laki-lakinya. Disconnect, yang menyindir orang-orang yang melakukan pelarian ke dunia internet hanya untuk menemukan mereka harus berlari lagi dari layar yang mereka tatap berjam-jam, atau Solo, yang mendeklarasikan kecintaan terhadap diri sendiri melalui kebiasaan tabu yang telah menjadi rahasia umum di masyarakat kita.

Melalui lagu-lagu inilah mereka membentuk sebuah identitas. Jati diri mereka. Identitas yang menjadi apa adanya dan tak berpura-pura (mengikuti aliran musik mainstream). Mereka berani mengangkat topik di sekitar kita yang masih dianggap sebelah mata, menyuarakannya, dan tentu saja, nada surealisme yang terpampang di setiap poster atau cover album (atau bahkan postingan Instagram mereka!) yang memanjakan mata.

Mereka lebih kita kenal sebagai Clean Bandit.

Saya menginterpretasi ulang tiga belas lagu yang mereka bawakan di Jakarta kemarin dalam bentuk puisi. (Diurutkan berdasarkan lagu yang dibawakan dalam pertunjukan)


.
.
.


1. Symphony (feat. Zara Larsson)

Pagi buta sebelum kau memecahkan kediaman, membawa serta merta lautanmu

Siang terik dan ombakmu menerjang,
menghempas bebatuan, menabrak karang
sebelum
menarikku kedalamnya

Senja menjelang dan kau ada di mana-mana
aku terbangun dan berada di tengah-tengah dirimu
sebab pada detakmu aku hidup

Apakah kau mengizinkanku atau kelak kau membuangku ke samudera terdalam?




2. Real Love (feat. Jess Glyne)
Aku merasakan sesuatu yang berbeda hari ini —kerumunan kupu-kupu mendatangiku

Aku melihat kedua bola matamu
Menghisapku ke dalam sebuah lubang besar yang entah kemana muaranya

Aku memasuki matamu
Saat kau berbicara
Memandang
Menyentuh
Tertawa

Dan aku tak ingin keluar.



3. Extraordinary (feat. Sharna Bass)
Dunia dan kita hanya dibatasi sebuah pintu
Kau pergi keluar masuk kedalamnya

Aku tak ingin menahanmu dan kau tak ingin mengajakku
Melihat hal-hal dari cara memandang kita yang tak sama

Kau dan aku
Dua pelarian yang tak beriringan
Mencari segala sesuatu yang memenuhi ruang hati
Sesuatu yang sangat spesial

Bagi diriku,

(dan bagi) dirimu.



4. Disconnect (feat. Marina and The Diamonds)
Aku melihat sebuah dunia di mana manusia bisa menjadi apa saja yang mereka mau
Di mana semua orang mengenakan topeng dan berkata apapun
Di mana semua orang ketagihan melakukan apapun

Aku melihat sebuah dunia yang bisa menjadikan mimpimu nyata
Menjadikan segalanya terasa mudah
Menjadikan sepimu di dunia nyata tak berdaya

Aku melihat sebuah dunia yang berbeda-beda setiap harinya
Dunia seorang koki
Seorang komedian
Seorang peselancar
Dari satu layar yang sama

Sebelum akhirnya tubuhku
Memaksaku melarikan diri dari dunia tempatku melarikan diri dari dunia nyata
Hidup selalu tentang serentetan pelarian

Aku butuh mengambil udara segar di luar.



5. Stronger
Seseorang dan orang-orang lain mengatakan padaku, "Janganlah berubah!" tiap harinya. Aku tak pernah benar-benar mengerti perkataan mereka. Aku tak pernah mengindahkannya sebab orang-orang hanya menyampaikan ketakutan mereka pada orang-orang lainnya.

Aku ingin menjadi apapun yang kau ucapkan atau kebahagiaan yang kau bagi atau hembusan yang kau hela atau embun pagi. Agar senantiasa nadimu tak jauh dariku dan aku bisa menjagamu selalu.

Aku ingin menjagamu lebih dari bagaimana kau menjagaku, aku ingin menjadi secepat angin yang datang saat kau butuhkan atau menjadi apapun yang kau inginkan. Aku ingin mematahkan keraguanmu untuk percaya, aku ingin mematahkan ketidakpercayaanku pada diriku sendiri.

Aku ingin kau mencintaiku dengan caramu sendiri.



6. Cologne (feat. Nikki Cislyn & Javeon)
Lampu-lampu berkedip dan gravitasi sedang bosan. Manusia berterbangan di lantai dansa dan musik menjadi satu-satunya suara yang kukenal.

Wajahmu memastikan kedua mataku tak beredar kemanapun selain menujunya, wangimu menyeruak dan merebut seluruh indra penciumanku. Rambut yang terurai acak-acakan dan keramaian hanyalah latar yang kabur dari keindahan yang sedang disajikan semesta.

Pukul 4 pagi. Kita masih berdansa dan tak perlu tahu jalan pulang.



7. Come Over (feat. Stylo G)
Aku melihat dua anak manusia yang sedang berbicara; membelakangi satu sama lain dengan sebuah pohon di tengah mereka.

"Aku ingin menghentikan ini. Kau matahari dan aku ingin kau mendekat lebih daripada ini."

"Aku ingin kau bertahan lebih lama. Aku ingin kau membuktikan hal-hal yang sudah kau buktikan."

"Aku ingin kau berhenti bermain-main sebab hari mulai malam dan mendung tiba di pelupuk mataku. Kau tak memberiku pertanyaan maupun kesempatan bertanya. Tak pula menjawab atau mendengarkan jawabanku."

"Aku ingin kau bersabar sebab malam selalu menyenangkan dan kau sekuat apapun yang kau tahu."

"Aku lelah dengan musim hujan. Aku ingin kau datang lebih dekat."



8. Solo (feat. Demi Lovato)
Sebelum mencintai orang lain
Kau harus belajar
Mencintai
Diri sendiri
Terlebih dahulu



9. I Miss You (feat. Julia Michaels)
Izinkan aku merindukanmu meski aku bukan siapa-siapamu
Izinkan aku merindukanmu meski aku tak pantas melakukannya
Izinkan aku merindukanmu sebab aku tak ingin percaya kau telah pergi
Izinkan aku merindukanmu dan kau tak boleh melarangku
Sebab
Aku tak melarangmu
Untuk pergi
Dan menjauh



10. Telephone Banking (feat. Love Ssega)
Grace, dengarkan bahwa aku menelponmu dari suatu bagian belahan bumi selain Jepang—tempatmu mengajar sekarang— hari ini.

Aku dengar kau mendapat pasangan baru, selamat! Semoga ia bisa memahamimu lebih baik daripada aku yang tak pernah mengerti sifatmu. Tapi tunggu, kau juga harus melihat

perkembanganku.
Aku telah mengenakan pakaian yang lebih baik, merapihkan diriku, menjadikan diriku lebih pantas untuk berjalan beriringan denganmu daripada sebelumnya. Sebenarnya aku senang kita berpisah jalan, sebab mungkin bahagiamu dan bahagiaku tak searah. Tapi tunggu, kau juga harus melihat

usahaku.
Kini kita berdua telah mendapat segala yang kita butuhkan, kan? Aku meninggalkan pesan untuk kau baca sebab panggilanku selalu berakhir di nada deringmu. Apakah nomormu berubah? Apakah kau tak pernah sekalipun terpikir untuk menjawab panggilanku atau setidaknya (sekali saja) membalas pesanku?

Hey Grace, guess what? Cool...
You're teaching in Japan and I got another school
You've got another man and I've got another boo
I'm glad we moved on, I'm glad we moved on




11. Rockabye (feat. Sean Paul & Anne-Marie)
Ibu selalu membawakan nasi goreng dengan seporsi kasih sayang setiap malam sepulangnya dari tempat kerja.

Aku pernah bertanya, "Ibu, apa yang kau kerjakan di tempat kerja?"
Ibu menjawab, "Apapun untuk memastikan hidupmu tak berakhir sepertiku, apapun untuk memastikan kau menjadi lebih baik dari aku, dan apapun untuk memastikan semuanya baik-baik saja—seperti seharusnya."


12. Tears (feat. Louisa Johnson)
Aku menerima sebuah paket hari ini, bunga kematian dan ucapan turut berduka cita

Kau mengirimnya dari kejauhan, tepat setelah kita terhenti pada kata kejenuhan dan tak lagi melihat kita di masa depan sedang bersama

Aku memungut perasaan di pelataran yang kau tinggalkan

Dan berjanji pada diriku sendiri
Bahwa
Hujan di kelopak mataku akan menemui kemarau
Sungai yang mengalir deras di kamar tidurku akan berhenti mengalir
Dan sudut-sudut ranjangku akan berhenti mendengar tangisan

Sebab aku ingin mengenangmu secara sporadis
Mengingatmu
Sekaligus
Membunuhmu

Dalam ingatanku



13. Rather Be (feat. Jess Glyne)
Jika saja kau membiarkanku untuk menetap
Aku akan menggunakan kesempatan yang tersisa untuk membuatmu bertahan
Sebab
Dunia ini terlalu kelam bagiku
Dan terlalu kejam bagimu

Jika kau memilih untuk tetap tinggal
Duduklah sejenak
Aku tak tahu kemana harus pergi
Selain
Berada di sampingmu

Jika aku berada pada suatu pilihan yang sulit
Aku akan tetap
Memilihmu.

--///--

Menjadi diri sendiri dan menjaga identitasnya. Clean Bandit sendiri adalah Symphony yang mereka bawakan, Mozart's House yang mereka bangun pelan-pelan, dan ke-Extraordinary-an (saya tahu, agak sedikit memaksa) yang berhasil menyapu saya semalaman itu.

Bagi saya sendiri, mereka menjadi inspirasi untuk melihat hal-hal yang biasa kita anggap sebelah mata, melalui perspektif lain. Rasanya amat menyenangkan, membuka horizon horizon baru pemikiran kita akan sesuatu yang tidak kita ketahui. Embrace.



Cheers, Clean Bandit! (foto: Kanzia)

No comments:

Post a Comment