Monday, May 28, 2018

Hagia.

Hagia.
Oleh: Kanzia Rahman

Cover album Taifun. (Barasuara)

Sempurna yang kau puja
Dan ayat-ayat yang kau baca
Tak kurasa berbeda
Kita bebas untuk percaya

Kita bebas untuk percaya
Kita bebas untuk percaya

"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"
"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"
"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"
"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"


Dalam pengartian harfiah, hampir tak ditemukan arti kata hagia di manapun. Kecuali dalam bahasa Marathi, hagia ditemukan sebagai hagyā (हग्या), yang berarti "That is sitting down in the act, or that is proceeding for the purpose, of exoneration". Atau yang penulis artikan sebagai kesiapan untuk melakukan sesuatu, berproses dengan tujuan pembebasan.

Astaga, berat sekali ya.

Lalu kata hagyā jika dialihaksarakan dalam bahasa Indonesia, menjadi hagia. Menurut penulis, hal ini terjadi lantaran pengucapan hagya (hag-ya) yang mirip dengan hagia (hag-ia). Lucunya, kita dapat menemukan kata Hagia sebagai salah satu bangunan (Hagia Shofia) yang dulunya dibangun sebagai gereja, lalu beralihfungsi menjadi masjid, dan sekarang disekulerkan dan menjadi Museum. Sudah dapat ditebakkah kemana arah topik yang akan kita bahas?

Hagia Shofia berarti kebijaksanaan suci. Tentu sangat relevan dengan isi lagu yang dari liriknya saja bisa kita terka, perihal toleransi-kebijaksanaan-kebebasan.
"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami" -Pater Noster
Sekarang, kita sudah tahu bahwa Hagia memiliki arti Kebijaksanaan. Tapi kebijaksanaan macam apa yang coba disuarakan barasuara melalui lagu Hagia?

Sedikit tentang album Taifun dan Barasuara, lagu-lagu yang hadir dalam album Taifun bukanlah lagu-lagu ringan yang lewat begitu saja. Coba saja lihat performa Barasuara saat mereka sedang tampil langsung membawakan lagu-lagu tersebut dan bandingkan dengan lagu-lagu yang mengikuti pasar. Dalam hal ini, pasar yang mencari barasuara, dan bukan sebaliknya. Itulah kenapa lagu-lagu dalam album Taifun lebih terasa sebagai 'pengalaman', bukan hanya sekadar lewat di telinga kita.

Kembali lagi pada Hagia, dalam lagu ini, barasuara seakan ingin menyuarakan dan mengingatkan lagi kepada pendengarnya perihal toleransi kebebasan beragama di negara kita, Indonesia.

Sempurna yang kau puja
Dan ayat-ayat yang kau baca
Tak kurasa berbeda
Kita bebas untuk percaya

Di sini, kita bebas pada pilihan kita, bebas pada kepercayaan mana yang ingin kita percaya, ajaran mana yang ingin kita perdalam, atau aliran mana yang ingin kita masuki. Sang Maha yang kau puja dan ayat-ayat yang kubaca, atau sembahyang yang dia lakukan dan upacara demi upacara yang mereka lakukan, tidak ada bedanya.

Sebab pada hakikatnya, semua agama membawa satu bahasa dan tujuan yang sama; bahasa kemanusiaan dan membawa manusia pada kebaikan demi kebaikan.

Berdasarkan gagasan itulah kita bebas untuk percaya, sebab kita semua percaya bahwa kebaikan adalah tujuan semua agama, dasar yang paling fundamental dalam ajaran-ajaran, dan karena kebaikan punya banyak pintu, bersyukurlah karena kita diberi kebebasan untuk memilih pintu mana yang akan kita lewati menuju kebaikan.


Hagia Shofia. (Kanzia)
"Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami"

Dan penggalan ayat dalam Doa Bapa Kami dalam sebuah lirik lagu. Sebetulnya, tidak perlu pengetahuan tingkat tinggi untuk mengetahui bahwa lagu ini adalah perihal toleransi sebab penggalan ayat di atas diulang hingga lagu selesai, namun tidak ada salahnya untuk mencari tahu isi lirik lagu tersebut.

Menarik. Tiga elemen penting pembentuk lagu Hagia adalah kebijaksanaan, kebaikan, dan kebesaran hati untuk memaafkan. Dan tiga elemen itu adalah hal yang tidak bisa dilakukan tanpa ada yang satunya. Butuh kebaikan untuk memaafkan (yang berujung pada kebijaksanaan), yang sayangnya mulai ditinggalkan orang-orang jaman sekarang.

Tapi mari tidak fokus kesana, mari fokus menjadi orang-orang bijak seperti dalam lagu Hagia, mari fokus untuk terus berbuat kebaikan dan memaafkan satu sama lain, mari fokus untuk memupuk kebijaksanaan dalam diri masing-masing, mari fokus untuk meningkatkan toleransi antar sesama.

Singkat kata, hagia adalah kombinasi antara seni, pesan moral yang berisi kebijaksanaan, dan pengalaman mendengarkan yang sulit didapatkan di manapun.

No comments:

Post a Comment