Sunday, August 23, 2015

End Of The Road. (Spesial UN)

End Of The Road.
Oleh : Kanzia Rahman



Matahari bersinar kemerahan. Awan bergumul dengan udara diangkasa. Dedaunan pun gugur, air memantulkan bayangan yang melewati permukaannya.




Rupanya, kita telah sampai di persimpangan terakhir. Persimpangan yang mempertemukan dan (akan) memisahkan kita semua. Persimpangan yang seolah menjadi momok menakutkan bagi kita semua selama satu tahun terakhir.

Mungkin memang melelahkan. Menguras semua yang kita punya secara fisik dan mental, tapi inilah persimpangan terakhir kita, pertempuran terakhir yang menentukan, dan ujian terakhir kita.

Tapi kalian berhasil, bukan? Kita berhasil melewati hari-hari itu. Dimana kita merasa dunia sudah runtuh, jantung ini masih berdetak, kita berhasil melewati titik-titik dimana kita merasa akan kalah. Ayolah, satu titik lagi dan kita selesai.

Kita tidak akan menyerah hari ini. Jauh sudah perjalanan yang kita tempuh, hati kita sudah mengeras, pikiran kita sudah menguat.


Kita sudah sampai disini. Semua akan dipertaruhkan, termasuk jiwa dan raga ini.

Terlepas dari segala yang pernah menghiasi perjalanan ini, puncak yang sudah kita tanjaki menunjukkan ujungnya.

Saat pengganggu itu sudah kita kalahkan, saat dinding pembatas antara kita dan tujuan suci itu runtuh, saat semua akan berakhir.

Tidak, kita tidak akan menyerah disini. Untuk semua yang kita cintai dan tak ingin kita kecewakan, pertahankan detak jantung itu, kawan.

Kemenangan kita sebelumnya tidak akan disia-siakan hari ini. Langkah prajurit yang telah lelah itu akan kita selesaikan dengan tangan ini.

Tangan yang penuh darah dan pengorbanan suci mereka. Kita akan melanjutkan perjuangan tanpa akhir dari peperangan terpanjang yang pernah ada

Angkat pedangmu, kawan! Beberapa musuh bahkan sudah menyiapkan persenjataan terlengkap dan tercanggih yang mereka punya. Saatnya bagi kita untuk menyelesaikannya.

Karena kita yang akan membuat hari ini akan menjadi sangat panjang, mencerahkan jiwa-jiwa gelap penuh kegelapan.

Mungkin nanti, kita akan memecahkan ribuan hati, menyatukan yang berpisah dan memisahkan yang satu.

Perang dingin ini akan terhenti pada masanya masing-masing. Ini saatnya kita semua, untuk melewatinya dan menghapus dosa masa lalu.

Kita semua akan melangkah dengan langkah tegak dan menghadapi diri kita sendiri, membunuhnya, menghapus ego dan membantu satu sama lain.

Akan banyak darah yang tumpah, luka yang dalam, keringat yang bercucuran, dan tubuh yang sangat lelah.

Ribuan teori dan opini memenuhi otak masing-masing. Berjanjilah padaku, kau tidak akan dikalahkan oleh imajinasi.

Spektrum berisi ratusan pola pikir akan menyesakkan malam ini, mengotori udara dan berusaha menggagalkan kita.

"Aku tidak pernah ingin mengecewakan kalian semua." Pikir kita semua malam ini.

Jalur menuju kebeneran yang disinari cahaya suci itu sudah dibuka, hanya tinggal menghancurkan dinding imaji dan berlari kesana.

Jalur ini terlihat sepi sebelumnya, dan kesempatan kita tidak akan terbakar secara pelan-pelan sebelum menjadi debu.

Inilah saat bagi kita untuk memulai. Kita sudah mendapat bekal luar biasa untuk memenangkan perang, dan kita akan memenangkannya, pasti.

Meski akan ada ribuan orang disana, kau hanya akan melihat cerminan dirimu sendiri dan bertanya-tanya.

Momen untuk berkata kebenaran, berbohong, hidup, dan untuk mati. Saatnya maju ke medan peperangan.

Oh. Kita semakin dekat dengan tepi bumi. Diantara ribuan teori. Aku tidak bisa berkata-kata setelah semua yang terjadi.

Sebuah cerita yang tak akan pernah berakhir dibayar dengan pengorbanan dan lebih dari harga diri. Perlawanan terhadap diri sendiri.

Kita tidak akan pernah melupakan, menyesal, dan meminta maaf. Karena kita akan bertemu lagi, satu sama lain, suatu hari nanti.

Saat semua konflik sudah selesai. Semua masalah terpecahkan, semua tembok penghalang sudah runtuh, kawan.

Tapi berjanjilah, kita tak akan dan tak pernah saling melupakan. Pun jika itu terjadi, berharaplah Tuhan menyatukan kita lagi dalam rencananya yang tak seorangpun tahu.

...
..
.
.
.
Good luck, have fun.

1 comment: