Wednesday, July 2, 2014

The Shadows : Pertarungan ! (Part X)

The Shadows : Perang Dimulai ! (Part X)
Tribute To AHL Group


"TIK TOK.. TIK TOK.." Jam tangan Windu berhenti berputar, dia menggunakan mode timer untuk 10 menit

Dia dan 2 orang anak buahnya turun kebawah menggunakan lift rahasia, ke fasiltas miliknya..





Mereka sampai di lapangan percobaan setelah melewati jalan berliku-liku di fasilitas tersebut..

Rozi masih belum bisa mengingat apa-apa.. dia masih terduduk lemas..

"Sir, kekuatan bertambah, kondisi 100 % fit, persebaran listrik ditubuhnya merata dalam waktu 10 menit, belum ada tanda-tanda ingatan telah kembali.." kata salah seorang anak buah Windu

"Aktifitas Gamma Alpha terdeteksi, mental korban masih shock akibat pikirannya gagal mengingat kejadian yang terjadi." Lanjut salah seorang lainnya..

"Kalian lanjut teliti dia, coba doktrin dia, brainwash dia agar menjadi pasukan kita, ada tamu.." Kata Windu seraya membaca pesan singkat dari Firhan di handphonenya..

Firhan mengetuk pintu rumah Windu, dia tidak datang sendirian, namun mengetuk pintu itu sendirian

"Welcome.. Firhan" kata Windu seraya membukakan pintu dan berjabat tangan dengan kapten kepolisian itu..

"Terima kasih Windu, tapi bagaimana kalau kita langsung turun kebawah ? Tentu saja aku mengharapkan sebuah kemajuan pesat.." Kata Firhan, mereka berdua lalu turun ke fasilitas milik Windu

TING
Pintu lift terbuka, Firhan dan Windu menuju ke suatu tempat di fasilitas itu..

Pintu membuka sendiri, lampu diruangan itu menyala satu persatu saat pintu itu terbuka.. Windu dan Firhan masuk..

"Ini.. salah satu kaya terbaikku.." diruangan itu terdapat banyak kloning manusia, ratusan.. bahkan ribuan

"Hmm.. apa sudah kau coba ?" Tanya Firhan, dia ragu dengan jumlah klon yang sebanyak ini..

"Dibuat dari sel, otak, jaringan tubuh, contoh daging, sample darah manusia, mereka bisa bergerak layaknya manusia biasa, yang perlu kulakukan saat waktunya tiba, adalah melakukan brainwash secara massal dan intensif pada mereka agar menjadi pasukan kita.." Jawab Windu dengan percaya diri

"Bagaimana kau bisa mendapat samplenya ? Kau hebat.." Kata Firhan seraya mengagumi seluruh klon buatan Windu

"Aku mendapat semua yang kubutuhkan dari jasad yang ada dirumah sakit, jasad korban yang tidak diketahui.. dan jasad korban yang tidak diakui.." jawab Windu

"Itulah sebabnya kau bekerja dirumah sakit.. untuk mengambil bahan-bahan ini.." kata Firhan kepada Windu

"Terima kasih.. mari kita melihat gudang senjata untuk mereka.." kata Windu, mereka meninggalkan ruangan itu, lampu mati satu persatu dan pintu menutup..

Mereka sampai didepan sebuah ruangan bertuliskan "The Armoury", Windu menepuk tangannya 2 kali..

"Terdeteksi, Lord Windu, akses diizinkan." Sebuah suara muncul dari depan mereka, pintu terbuka dan lampu menyala satu persatu..

Beragam senjata ada disana, tentu saja dengan racun sebagai pelurunya..

"Senjata terbaikku, senjata-senjata ini dapat mengubah seseorang menjadi debu, dalam sekejap.." kata Windu sambil membuka sebuah box berisi sekitar 100 senjata berbentuk pistol..

"Bagaimana cara kerjanya ?" Kata Firhan sambil mengambil salah satu pistol mematikan itu

"Aconite, botunalium toxin dan larutan asam secara bersamaan, mematikan sel tubuh, melumpuhkan, membunuh, dan menghancurkannya hingga menjadi debu.." Windu lalu menutup box itu..

"Dan.. mari lihat kelincinya.." Windu dan Firhan menuju lapangan percobaan..

"Perkenalkan, Firhan, Bidak terbaik kita.." Windu memperkenalkan Firhan kepada 2 orang anak buahnya..

Mereka berempat berada di balkon, spot terbaik untuk melihat ke lapangan, dan tempat untuk menganalisa kelinci percobaan lewat komputer..

"Apa yang terjadi bila kelinci ini hilang kendali ?" Tanya Firhan kepada Windu yang sedang mengatur tegangan listrik untuk menyetrum Rozi

"Dibawah lapangan itu, ada sebuah lubang yang sangat dalam, tinggal kita buka pintu lubang itu dan si kelinci akan jatuuh.." jawab Windu

"Sir, elektron ditubuh korban terdeteksi, lokasi disekitar telinga.." kata seorang anak buah Windu

"Kenapa kau tidak coba cari tahu sendiri ?" Tanya Firhan, "Benar.. dia butuh mainan kecil.." kata Windu

"Sir ?"

BRUUUM... Farhan memacu mobilnya, 2 mobil, menuju kerumah Windu..

Mereka sampai, disana ada sebuah mobil jeep hitam..

"Semua, bersiap untuk semua kemungkinan.." Onky turun dari mobil dengan kedua tangannya mengarahkan pistol kearah jeep itu..

"Farhan, Jufri, Dimas, dekati mobil.." Onky menyuruh 3 orang itu untuk mendekat ke mobil..

"UWAAARGH !" Dimas berteriak dan melakukan roll belakang saat membuka pintu depan mobil tersebut..

"Awas !!" Dimas berteriak kepada group AHL

Seorang muncul dari pintu tersebut, dia loncat keatas mobil, badannya kekar, lidahnya sangat panjang, setiap giginya tajam dan yang lebih parah, bagian dalam mulutnya dipenuhi setiap gigi tajam..

"Astaga.." Eko menurunkan senjatanya yang tadi ia arahkan ke monster itu..

"Vinna ! Analisis !" Teriak Ruri, Vinna lalu membaca pergerakan musuh..

"Tidak ada waktu untuk hanya memandang.." DOR ! Kevin menembakkan peluru pertama, yang akan membuka sebuah perang antar manusia dengan senjata kimia dan timah panas..

Tembakan Kevin mengenai mata kanan musuh.. monster itu beraksi cepat, dia memanjangkan lidahnya dan melompat menerjang Kevin..

"Aaaaahhhh !! Sial !!" Kevin mengorbankan lengannya saat mulut monster itu akan memakan bulat-bulat kepalanya.

DOR DOR DOR ! Onky, Dimas dan Eko menembaki monster itu, darah keluar dari sana..

"Vinna ! Gercep !" Ruri lalu melempar granat asap ke monster itu..

"Tidak ada kelemahannya.. iya kan ?" Kata Tifa pada Vinna

"Apa maksudmu ?" Tanya Tasya, "Ini bukanlah game atau novel fantasi buatan yang memiliki tokoh antagonis dengan titik kelemahan.. cara kita untuk membantunya adalah dengan terjun ke medan perang.." jawab Tifa dengan lancar

"DOR !" Tembakan Jufri menghancurkan setengah leher monster itu, one shot, one kill..

Ruri menarik Kevin dari dekapan monster itu, dia menendang beberapa kali dan menusuk kepalanya dengan pisau..

"Ugh..." Kevin menggigit bibirnya agar dia tidak teriak, dia merelakan setengah lengannya..

"Bantu Ruri, all." Onky mengambil sebuah kapak dan mendekati monster itu..

Dimas, Eko, Jufri, Farhan, dan Ruri membawa Kevin ke mobil kedua, para wanita mengobatinya..

Onky mendekati monster itu.. lalu..

"CRAAAT !!".. kepala monster itu terpotong.. kapak Onky menuntaskan tugasnya..

"Onky.. kau salah besar.." kata Dimas saat melihat dengan perlahan kepala monster itu tumbuh lagi..

"Dia berfragmentasi !!" Eko melempar granat ke potongan kepala makhluk itu yang perlahan mengeluarkan tubuh baru..

"DUAR !!" "Eko makin salah lagi.." kata Ruri pelan..

"Api !" Teriak seseorang dari kejauhan, lalu menyalakan flame-throwernya dan menembakannya ke monster itu..

Tembakan beruntun juga digunakan oleh orang lainnya, machine gun..

"Tutupi lukanya, beri sedikit air untuk menenangkan dirinya.." kata seseorang lain dari jendela pintu mobil 2, tempat mereka mengobati Kevin..

"Hai !" "Githa !" Vinna membukakan pintu dan memeluk Githa.. temannya yang mereka tinggalkan dulu..

"Bagaimana bisa ?" Tanya Tifa, "Aku diselamatkan temanku., Ini, Drima.." jawab Githa, Drima muncul dari belakangnya..

"Jadi..bagaimana kondisi korban ?" Mereka bekerjasama menyelamatkan Kevin..

"Ya.. cari tau sendiri.." Firhan lalu mendorong salah satu anak buah Windu sehingga jatuh tepat didepan Rozi..

"Tidak !! Jangan !! Kumohon !!" Teriaknya dari bawah kepada Firhan dan Windu saat melihat tangan Rozi bersiap..

"REINFORCEMENTS !!" Teriak orang dengan flamethrower, puluhan orang berseragam lengkap dan senjata laras panjang datang..

"Onky, pergilah !!" Teriaknya, "Zaki ?" Onky mengenal suara itu.., "Ya ini gue ! Zaki ! Biar gue yang urus ini !" Zaki membalas Onky

Onky, Dimas, Eko, Ruri, Farhan, dan Jufri masuk kedalam rumah itu..

"HIAAA !" Salah seorang dari orang-orang dengan seragam lengkap itu menghajar monster yang menyergap Dimas..

"Bisakah kami tinggalkan kalian ?" Tanya Dimas

"Tentu, tapi berjanjilah.. begitu kalian masuk kedalam sana, pastikan semuanya selesai." Jawab orang tadi dengan nametag 'Ridho' di rompi anti pelurunya..

"Sial.. kita tidak tahu harus kemana.." Onky mengutuk rumah Windu yang besar itu..

"Sabar Onky.. dia pintar dan penuh dengan trik.." kata Dimas sambil waspada..

"Sepertinya.. aku tahu jalannya.." kata Jufri.

"Sir selamatkan dia.." kata salah seorang anak buah Windu lainnya..

"Kalau kau mau bertemu lagi dengannya.." Firhan menempelkan pistol buatan Windu ke kepala orang itu tanpa sepengatahuannya..

"Bertemu di akhirat, huh ? Kau bisa membunuhku, namun, aku hanya memberi tahu kalian.. aku baru saja meretas computer milik Windu, membuka lift diatas, dan membebaskan.. para tawanan.." kata orang itu

"Tawanan apa ?" Tanya Windu

"Tawanan dari penjara yang mereka tidak bisa lihat.. kloningan buatanmu sudah berkeliaran, tentu saja dengan senjatanya.." jawab anak buah Windu tersebut..

"UWAAAAAAARGGHHH !!!" Sebuah teriakan menghentikan perbincangan mereka, Rozi sudah menghancurkan orang yang tadi didorong oleh Firhan, dengan kekuatan listriknya..

"Sir, seperti katamu, aku akan bertemu dengannya di akhirat" Anak buah Windu yang tersisa melempar sebuah pisau lipat kepada Firhan, dia lalu mendorong Firhan dan memojokannya ke hingga hampir terjatuh..

"Windu !" Firhan lalu melempar pistolnya ke Windu, dalam satu tembakan, anak buahnya telah menjadi debu..

"Fyuh.. jadi.. apa ?" Mereka berdua berjalan meninggalkan balkon.. dan mendengar suara derap kaki..

"Itu.. suara dari para pasukanmu.. mereka akan membunuh siapa saja.." teriak Rozi dari bawah

"Bersiaplah menghadapi pasukan yang kau buat sendiri, Windu !" Teriak Rozi

Sementara itu, Windu dan Firhan telah bersiap.. suara derap kaki itu mendekat dan..

"Mulai !"

-- To Be Continued --

No comments:

Post a Comment