Saturday, July 5, 2014

The Isolated City : tamu-tamu tak diundang (Part 2)

The Isolated City : tamu-tamu tak diundang (Part 2)
Tribute To Imba Ganteng Line Group


"Suara apa noh.." kata Rhezha pada Eka di tendanya, "gatau Zha.." jawab Eka singkat, dia masih mengantuk dan lelah..

"Tunggu.. masih malem.." Aria menahan Alam, Zaky, Radit dan Afif




"Ini daerah mereka, kita gak tau apa yang ada didalem.. sabar.." Lanjut Aria pada mereka..

"Kemungkinannya cuman 2.. antara, kita dipulau ini sendiri atau engga.. dan dua-duanya berbahaya.." Eka keluar dari tendanya, dia terganggu dengan pembicaraan yang agak berisik itu..

"Tunggu aja bentar lagi.. masih jam 2 pagi.." Ishal menahan mereka juga

"Iya.. sabar all.. jangan buru-buru.." kata Alam, "Lah tadi kan yang ngajak elu lam" ucap Zaky singkat, mereka kembali ke tenda masing-masing..

Mereka kembali tidur, dan mengistirahatkan badan untuk semua kemungkinan yang bisa terjadi nanti siang..

Matahari perlahan menampakkan dirinya, menyinari bumi dengan sinarnya yang takkan pernah habis, Alam sendirian menatap laut dari kawasan tendanya..

"Plung plung.." Alam melempar batu-batu pasir kecil kearah laut, dia hanya sendirian disaat yang lain masih tidur..

"Eh.. ada Alam.." Ve datang dari tenda wanita dengan kaos putih polos dan celana panjang berwarna hitam, membuat siapapun akan mengakui kecantikannya..

"Subhanallah.. subhanallah.." Alam terpaku memandangi Veranda, teman sekelasnya yang ia sukai..

"Em.. aku ganggu ? Boleh aku duduk disebelah kamu ?" Tanya Ve sambil tersenyum, pipinya mengembang saat dia tersenyum..

"Apa sih yang ga boleh buat Veranda.." kata Alam, lalu Ve duduk disebelahnya..

Mereka memandang sunrise dari tepi pantai dengan suasana udara yang sejuk bercampur dingin, dan air laut yang tenang..

"Fif ! Fif !" Manda berteriak dari depan tenda yang berisi Afif, Zaky, Radit, dan Aria

"Ada apa Mand ?" Afif keluar dari tendanya, diikuti oleh Zaky, Radit dan Aria

"Itu fif ! Yang di tenda 1 lagi pada ilang !" Teriak Manda sambil menunjuk salah satu tenda wanita..

"Ayo sini aku tunjukkin !!" Kata Manda, dia lalu berlari ke tenda wanita diikuti 4 orang pria itu..

"Wanjir !!" Teriak 4 orang itu bersamaan, tenda yang harusnya menjadi tempat tidur dan istirahat untuk wanita itu kosong dan hanya ada tas-tas dan beberapa makanan didalamnya..

"Siapa aja yang tidur disini ?" Tanya Ishal dengan nada keras pada Manda

"Emm.. Elaine, Acha, Lidya, ama Nobi.." jawab Manda sambil berpikir, spontan Ishal berteriak.. "Lids !!"

"Wanjung kemana tuh anak.." Ishal mengacak-acak isi tenda itu, menghilangkan semua blind spot agar dia yakin bahwa tidak ada orang yang bersembunyi didalamnya..

"Coba cari di pesawat !, siapa tau mereka nyari apa gitu didalemnya !" Teriak Zaky panik, dia cemas dengan keadaan Acha..

Sementara itu, Alam dan Ve sedang bercanda dengan cerianya di tepi pantai, tawa mereka bersahutan saat Alam melempar lelucon ala stand up comedy yang telah dia hafalkan..

"Gercep !!" Ishal dan Zaky berlari ke pesawat mereka, disusul Radit dan Afif

"Woy !!" Radit dan Afif ikut masuk kedalam pesawat yang kebanyakan isinya mayat itu

"Emm, Alam, kamu penasaran ga, sama apa yang ada didalem sana ?" Tanya Veranda ditengah pembicaraannya dengan Alam

"Penasaran sih, tapi aku lebih penasaran sama isi hatimu.." kata Alam sambil memberi wink pada Veranda..

"Iih kamu apaan sih.." Veranda menutup mulutnya yang tertawa, pipinya mengembang lagi..

"Waaa !!" Zaky kaget saat kakinya dipegang oleh seseorang dari bawah salah satu kursi pesawat..

"Hehe.." Nicko muncul dari bawah kursi sambil nyengir kecil kepada Zaky

"Lah Nick kok lu ada disini ?" Ishal hampir menendang muka Nicko karena dia ikut kaget..

"Gua pingsan Shal, pas bangun-bangun gua denger suara derap kaki, makanya gua ngumpet di bawah kursi.." jawab Nicko, perlahan dia keluar dari tempat persembunyiannya..

"Lu sendiri Nick ?" Tanya Afif pada Nicko yang sedang merapihkan pakaiannya yang sedikit kotor

"Kaga Fif, coba aja lu panggil Ayana.." jawab Nicko singkat, "Ayana masih hidup Nick?" Radit bertanya padanya, "Masihlah, Ay !! Keluar.." Jawab Nicko lalu berteriak.. tak lama, Ayana muncul dari bawah kursi di belakangnya..

"Hai.." kata Ayana dengan lemas pada mereka

"Nick bawa dulu si Ayana keluar, ada tenda, suruh dia istirahat dulu.." kata Afif, lalu mereka pergi melanjutkan pencarian di pesawat..

"Ayo Ay.. hup !" Kata Nicko, dia menggendong Ayana di punggungnya, kedua tangan Nicko membawa dua tas..

"Maaf ganggu.." Riezca muncul dari sebelah kanan Ve dan Alam sambil membawa sebuah sabun pencuci muka dan handuk kecil..

"Selaw Ka hahah, gak ganggu kok" jawab Alam sambil tertawa
Eka lalu mencuci mukanya, sementara Rhezha, Aria, dan Viddy merapihkan diri..

"Lam ikut ga ?" Tanya Eka sambil mengusap-usap mukanya dengan pencuci muka

"Kemana Ka ?" Tanya Alam, Ve ikut penasaran

"Masuk kedalem hutan, mau liat-liat.." jawab Eka lalu mulai membersihkan mukanya dengan air laut yang bening..

"Engga ah gua disini aja hahah, jaga kandang, kan cuman tenda lu doang yang pergi, tenda gua mah kaga hahahah" jawab Alam dengan santai, Ve sedikit kecewa dengan jawaban tersebut..

"Yaudah sabeb.. jaga baik-baik yak.." Eka lalu meninggalkan Alam dan Ve, dia menuju tendanya..

"Udah pada siap belom ?" Tanya Eka saat dia masuk tenda, "udah Ka" jawab Rhezha dan Viddy bersamaan, "Siap ka" jawab Aria

"Lesgolah Ka.." kata Viddy, mereka membawa senter dan beberapa pisau lipat disaku masing-masing..

"Kok kayanya tenda satu lagi sepi yak Ka.. yang cewek juga sepi.." kata Rhezha sambil tetap berjalan ke celah pagar kawat itu

"Masih pada tidur kali Zha.." jawab Eka, dia masuk ke kawasan hutan duluan

"Maylaff kalo tidur mukanya gimana ya.." kata Rhezha pelan, mereka bertiga telah masuk kawasan hutan..

"Kayanya kawasan hutan ga banyak, gue bisa ngeliat ada cahaya, dari sana" Telunjuk Viddy mengarah ke depan Eka, mereka melihatnya

"Sumber cahayanya cukup jauh, lagipula ini siang, cahaya matahari masuk lewat celah antara pohon.." kata Eka sambil melihat kearah matahari..

"Jalan terus aja dulu.." ucap Aria kepada 3 temannya, mereka terus berjalan..

"Btw kok pohon-pohon disini tinggi-tinggi banget yak" kata Viddy sambil melihat sekitarnya

"Iya, mungkin bisa ngelebihin rumah 2 lantai.." jawab Rhezha, tiba-tiba langkahnya terhenti saat Eka berhenti melangkah

"Tunggu.. liat ini.." Eka menunjuk tanah basah dengan bekas ban.. "sepertinya ada mobil, atau motor yang ngelewatin jalan ini.." Lanjut Riezca, dia lalu merunduk dan memencet kecil tanah itu..

"Hati-hati all.. pasti ada kendaraan yang lewat.." Eka lalu mengeluarkan pisau lipatnya..

"Kok lu bisa tau Ka ?" Tanya Rhezha

"Tanah disekitar sini normalnya kering, cuman ini doang yang agak basah, ditambah bekas jejak ban kendaraan, berarti ada kendaaraan yang rodanya basah, ngelewatin tempat ini.," jawab Eka lengkap

"Ditambah, ada jejak ban lagi disini, jarak antar jejak kira-kira kurang dari 1 meter, dan arahnya lurus.." Viddy menutup analisis Eka, mereka bertiga mengikuti jejak ban itu..

"Ntaplah lu berdua.." kata Rhezha dan Aria singkat, perjalanan mereka cukup jauh dari lokasi awal..

"Disini ?" Eka langsung bersembunyi dibelakang sebuah pohon, begitupula Rhezha, Viddy, dan Aria

Sebuah mobil jeep terparkir disebuah rumah kayu yang seperti tidak terawat, dibelakangnya ada sebuah lahan kosong..

"Lam, udah yuk, udah ga sejuk kaya tadi, mataharinya udah mulai panas nih.." kata Ve pada Alam

"Iya nih udah mulai panas, yuk.." Alam berdiri, dia lalu menggenggam tangan Ve, mereka berdua berjalan ke perkemahan sambil bergandengan tangan..

"Cieeee Alam sama Vee" Ghevi menyambut mereka, Viny hanya tertawa mendengarnya

"Kok sepi gep ? Pada kemana ?" Alam berusaha mengalihkan topik, padahal mukanya merah seperti kepiting rebus

"Tadi Eka, Aria, Viddy, Rhezha gatau kemana, terus Manda, Afif, Zaky, Radit, Ishal ke pesawat.. gatau ngapain.. kalo yang cewek.. emm.." Ghevi menjawab pertanyaan Alam

"Gatau kemana.." lanjut Ghevi dengan muka memelas, Alam memutuskan untuk pergi ke pesawat..

Dia melihat tenda kosong wanita digunakan oleh Nicko untuk merawat dan beristirahat bersama Ayana..

"Mereka didalem lam" kata Manda bahkan sebelum Alam bertanya

"Wah hebat lu mand ckckck" Alam masuk kedalam pesawat itu, namun Afif, Ishal, Radit dan Zaky sudah mau keluar pesawat lagi..

"Jadi gini all.." Afif menceritakan semua rentetan kejadian, perkiraannya, para wanita diculik dan dibawa ke suatu tempat, namun entah kemana..

"Fif.. fif.. gue.. sebenernya.." Viny berkata-kata pada Afif, mukanya gugup dan perkataannya terbata-bata

"Gue sebenernya.. ngedenger suara mobil .. fif.. kemaren.. pas malem-malem.. gue.. gue denger mereka dari laut.." kata Viny, matanya sudah mulai berkaca-kaca..

"Kalo gue.. coba kalo gue berhentiin mobil itu fif.. fif.." Viny menangis, Ghevi segera merangkulnya..

"Yang penting sekarang, kita satukan kekuatan dulu.. baru cari mereka.." Alam memberi ide cemerlang

Tak lama, Eka, Rhezha, Viddy dan Aria kembali ke perkemahan, mereka lalu mendatangi tempat yang lain sedang berkumpul..

Zaky menceritakan ulang seluruh cerita dari Afif, mereka terdiam sejenak..

"Maylaff !" Teriak Rhezha, Yang lain segera menenangkannya..

"Kita juga udah meriksa rumah sama mobil di tengah hutan.. gaada apa-apa ckckck" kata Aria sambil berpikir

"Kalau begitu, mereka pasti balik lagi.. karena, kalau tujuan mereka cuman kita-kita dan dibawa satu-satu, berarti setiap malem bakal ada yang dateng terus menculik kita.." ucap Viddy

"Yaudah, gini aja, kita anggep pura-pura gaada apa-apa, tapi yang cowok jangan tidur, jaga di semua tenda, kalo kita adain penjagaan, pasti para penculik udah menduganya, dan bakal bunuh si penjaga duluan.." kata Eka

"Siplah Ka.." jawab Ishal dan Rhezha

Malamnya, mereka menikmati ikan tangkapan Alam untuk ketiga kalinya, tapi kali ini tidak ada satupun yang bersuara, berbeda jauh dengan suasana makan pertama mereka yang penuh tawa dan canda..

"Siap all, kalo ada yang denger atau lihat kendaraan atau ada yang aneh dari laut, arahin senter ke tenda lain, ayo !" Rhezha memberi arahan terakhir, Afif membagi senter ke setiap tenda..

"Bruum.." sebuah suara mesin terdengar, tak lama, suara derap kaki muncul dari laut..

Alam mengarahkan senternya ke tenda Eka..

"Siap all.. sergap !" Eka keluar dari tendanya, disusul Rhezha dan Aria

4 orang sedang berada didepan tenda wanita dan membawa beberapa karung besar

Alam dan Ishal mengintip keluar tenda, mereka mengarahkan senter dengan cahaya terang tepat ke muka keempat orang itu

"Hajar !" Rhezha menyandung salah satu musuh dengan kaki kanannya, dia langsung mematahkan hidung lawannya dengan siku..

"Ntaps zha !" "Leher puter lehernya !" Teriak Alam dan Ishal

"Tenang plenk" Rhezha memukuli musuhnya hingga pingsan..

"Baru satu.." Afif memperhatikan pertarungan itu

Pukulan Aria tepat menghajar ulu hati musuh, yang langsung pingsan seketika..

"One shot one kill dit" kata Zaky, dan langsung di-iya-kan oleh Radit, mereka mengintip dari tenda lain

"Kiri kanan kiri !" Tinjuan Eka menghajar kedua bahu lawannya, "tanpa kekuatan untuk menonjok, tengah !" Eka menganalisis dan langsung memberikan tendangan ke dada lawannya..

"6 tulang retak." Ucap Eka lalu beralih ke musuh yang tersisa..

"Baik baik akan kukatakan semua yang kutau, jangan bunuh aku jangan !" Lawannya langsung bersujud-sujud pada Eka, Aria dan Rhezha..

"Ceritakan semua yang kau ketahui.." kata Afif sambil menempelkan pisau lipat Eka di leher lawannya yang diikat pada sebuah pohon..

"Jadi gini.."


-- To Be Continued --

No comments:

Post a Comment