Monday, July 28, 2014

The Isolated City : Proses. (Part XII)

The Isolated City : Proses. (Part XII)
Tribute To Imba Ganteng Line Group



"Jadi ini.. all." Eka melihat sekelilingnya, sebaris tempat duduk di atur memanjang kekiri dan kekanan, dibelakangnya, sebuah bus terparkir..

"Nah sekarang tinggal cari--" "Tunggu Zak !" Langkah Zaky terhenti oleh bentakan Afif yang melarangnya untuk bergerak lebih jauh..

"Dit, periksa." Rhezha menunjuk bus tersebut.. "Aye aye, captain" Radit melihat handphonenya, tidak ada perangkap atau jebakan yang ada didalam sana..




"Zak, umpan." Ucap Eka, Zaky melempar beberapa buah batu kecil yang entah bagaimana caranya telah dia genggam dan lemparkan..

"Positif. Izin untuk maju, all" Kata Zaky setelah melihat batu-batu kecil itu tidak terkena ranjau atau perangkap..

"Izin diberikan, Zaky periksa bus.." Afif kini memegang senter ditangan kirinya, tangan kanannya memegang sebuah pistol, kedua tangan itu ia silangkan..

"Sini ama aku aja.." Eka melakukan hal yang sama dengan Afif, Lidya segera meraih tangan Tya dan mereka bergenggaman..

"Zaky, lanjut" Ucap Rhezha, dia melepas genggaman tangannya dari Elaine, ia dan Radit menjaga mereka semua..

Zaky lalu menaiki satu anak tangga di pintu masuk bus.. dia melempar batu-batu kecil kebawah kursi-kursi penumpang..

"KLONTANG KLONTANG.." Nampaknya batu-batu itu mengenai beberapa botol kaleng yang ada dibawah kursi penumpang..

"Positif, lempar lightstick Zak." Perintah Afif, Zaky mematahkan beberapa tongkat yang lalu menyala berwarna hijau yang entah ia dapatkan darimana..

"Itu sebagai tumpuan, lemparin dalam 3 jarak yang berbeda Zak" kata Eka, Zaky melempar tongkat-tongkat itu dalam jarak yang berbeda-beda..

"Tugas selesai, dilanjutkan oleh kalian.." Zaky lalu turun dari bus, dan mundur beberapa langkah, Eka dan Afif berjalan dengan pelan tapi pasti kearah bus..

"Gua duluan.." Eka menaiki anak tangga pertama di bus tersebut, dia mengarahkan senternya ke seluruh penjuru ruangan bus..

"Aman, Afif. Naik" Eka duduk di kursi supir, Afif masuk.. dia melangkah hingga bagian belakang bus itu..

"Lightstick ketiga sudah ditangan. Aman bray" Teriak Afif, dia sudah mengecek kolong-kolong kursi, dan bagian kursi paling belakang.. tidak ada yang aneh..

"ON" Eka menekan tombol yang menyalakan semua lampu didalam bus yang gelap itu.. mengubahnya menjadi terang..

"N t a p z, kayanya ditinggalin nih bus.." Eka duduk di kursi supir, lalu memberi tanda bahwa bus aman dan yang lain boleh masuk..

"Disini cuman ada 1 CCTV, siapapun yang jaga pasti udah kabur pas ada alarm tadi.." Kata Eka, ia menemukan sebuah kacamata hitam dibalik besarnya stir bus..

"Ini dia, koper-koper kita.." Mereka menemukan koper-koper yang sepertinya ditinggalkan begitu saja oleh para petugas lab..

"Sekarang.. apa rencana kita ?" Eka sudah mengenakan kacamata hitamnya tadi, ditambah pistol di tangan kanannya, dan suaranya yang agak diberatkan, membuat ia makin mirip dengan bos-bos mafia....

"Makin ganteng lo ka hahahaha" Ucap Afif sambil tertawa, yang lain ikut tertawa melihat tingkah laku Eka..

"Gini bae.. Garasi ini bentuknya huruf "U", jadi muter gitu, kita belom periksa sisi 1 lagi dari garasi ini.." kata Radit, tawa mereka hilang dan suasana kembali serius...

"Jadi gini.."

"Muehehehe.. Ve ama Viny.." Nicko kini berada di kursi yang berada tepat dibelakang kursi kedua wanita itu

"Enakan Ve atau Viny duluan ya ? Hmm.." Ucap Nicko sambil berpikir, dia lalu melihat lagi kedua wanita itu

"Kayanya Ve duluan nih enak.." Kata Nicko lalu kembali cengengesan

"Satu, dua.."

"SEETT !" "Aaaahh !!" Nicko duduk di kursi belakang Ve, dia lalu menekan tuas yang berfungsi untuk mengatur kemiringan kursi, dan menarik kursi Ve ke belakang

"Ihh Nicko mah.." Ve kaget, dia terbangun, teriakannya jelas membuat Viny terbangun

"Hehee.. udah lama gua ga iseng gitu.. terakhir gua isengin Zaky, eh dia ngambek sebulan ama gua.." Jawab Nicko, dia tidak dapat menyembunyikan tawanya

"Hahahahaha" Nicko tertawa lepas, Ve dan Viny hanya memandangnya geli..

"Haha.. udah yuk, ikut masuk ke restoran, kita makan-makan" Ucap Nicko, dia lalu berdiri dan berjalan menuju pintu keluar

CKLEK, pintu bus itu ditutup Nicko saat ia, Ve dan Viny sudah diluar bus, mereka bertiga berjalan masuk kedalam restoran

"Hahaha.. eh all, itu dia Nicko sama Ve, Viny.." Aria menunjuk kearah ketiga orang itu, lalu melambaikan tangan dari saung

"Makasih ya Nob" Aria berterima kasih pada Nobi, yang hanya membalas ucapannya dengan senyuman manis

Tak lama, pesanan mereka telah datang, mereka semua menikmati hidangan yang bisa jadi makanan terakhir mereka..

"Ian, saosnya sampe ke pipi tuh.." Rosa membersihkan saus tomat yang ada di pipi Ian dengan tissue..

"I.. iya.. anu.. em.. a.. makasih ya.." Ian gugup, mukanya telah memerah karena malu..

"Iihh Ian gugup gitu hahahaa, ciee cieee Ian" kata Ghevi, disusul tawa dari yang lain..

"Tunggu, Dit.. siap kerja lagi ?" Rhezha menahan Eka untuk mulai menginjak pedal gas, Ia membawa sebuah laptop dari jok-jok bagian belakang..

"Anjir, darimana lu nemunya Zha ?" Radit kaget ketika Rhezha tiba-tiba datang dan menyodorkan sebuah laptop padanya

"Dibelakang, masih banyak lagi yang kaya gini.." jawab Rhezha santai lalu kembali duduk, disebelah Elaine pastinya

"Wah iya banyak.." ucap Zaky dari bagian kursi penumpang dibelakang, dia melihat cukup banyak laptop yang disimpan dalam beberapa tas..

"Yaudah, gua bisa.. sabar yak all, bentar.. oke" Kata Radit, dia sudah tenggelam lagi dengan dunia networking-nya..

"Mantaplah Dit alias gua tunggu.." Afif mengeluarkan sebuah botol air mineral dari kopernya yang tertinggal di bus, ia lalu meminumnya..

"Tya, mau ?" Tanya Afif sambil menyodorkan botol itu pada Tya

"Boleh fif ? Makasih ya.." Tya mengambil botol mineral yang ada du tangan Afif, lalu meminumnya

"Zha.. panas ya.." ucap Elaine pada Rhezha

"Ka, AC nyalain oy" ucap Rhezha sambil menepuk pundak Eka, ia lalu menekan tombol ON untuk AC

"Udah kan len ?, kalo belum sini gue tiupin aja" Kata Rhezha, "Udah cukup kok zha, makasih ya.." Balas Elaine, mata mereka bertatapan cukup lama..

"Ih kalian eyelock mulu, Zak, ayo jangan kalah dong kita ama mereka.." Acha menarik kepala Zaky, dia lalu menatapnya tajam

"Lu siapa gua cha ? Pacar bukan, udah ga sopan.." Jawab Zaky lalu berpaling, membuat teman perempuannya itu manyun dan sedih

Lidya hanya terdiam, dia memikirkan Ishal, sama dengan Eka yang sedang memikirkan Viny..

"Beuh.. sedap mantap bray" Ridwan menyelesaikan makannya, perutnya sudah terisi penuh

"Leh ugha nih, alias kenyang gua" Ucap Ishal lalu mengusap-usap perutnya, piring makannya telah bersih dari makanan

"Hmm, jaim dong, all" Arman menutup sendok dan garpunya, meminum minuman yang telah disediakan

"Masih banyak yang harus kita lakuin, jangan seneng dululah.." ucap Defa setelah mengusap mulutnya dengan tissue

"Iyung iyung" kata Nicko dan Aria bersamaan, makanan dan minuman mereka telah habis

"Gimana Dit ?" Tanya Zaky, Radit sudah mulai santai dengan laptop tersebut

"Tadi lu serius amat, pasti udah mau selese kan kerjaan lu" lanjutnya, Radit tidak bergeming

"Susah cuy.. minimal butuh 3 laptop lagi sama data-data foto tentang letak-letak CCTV didalem.." ucap Radit sambil mengelap keringat di pelipisnya

"Buat apaan data-data foto dit ?" Tanya Eka sambil melihat kebelakangnya, tempat Radit bekerja

"Buat nyocokin ka, sirkuit listriknya, kabel-kabelnya, kecuali lu mau ledakin generator listrik lab ini sih gua ga masalah.." jawab Radit pada Eka

"Fif.. lu anak fotografi kan ?" Tanya Rhezha sambil melihat ke Afif

"Iye sih gua fotografi, cuman kalo mau foto begituan harus pake kamera dong" jawab Afif sambil duduk mendekat ke kursi Radit

"Laptop ini ada cameranya, yang di LCD ini fif.. lu arahin aja ke CCTV, terus foto dah.." ucap Eka, "Laptopnya ngadepin ke CCTV-CCTV didalem Fif, terus lu foto, tapi jangan sampe laptop ini lepas dari pegangan lu.." lanjut Zaky

"Dan, jangan ketauan Fif, terus.. gua butuh orang lagi untuk masang ini di kabel CCTVnya.." kata Radit sambil menunjukkan sambil menunjukkan kotak kecil dengan sebuah penjepit yang cocok untuk kabel-kabel berukuran besar

"Ini fungsinya kayak tracker gitu, tapi begitu ini udah dipasang ke kabel di pusatnya, kita bisa ngendaliin CCTV di monitor, gonta-ganti rekamannya di pusat keamanan lab, dan ngeliat seluruh ruangan dengan CCTV ini" jelas Radit

"Paling ga, butuh 2 orang.." lanjut pria yang sedang dalam LDR dengan Rena tersebut, mereka melihat satu sama lain..

"2.. Zha, lesgo lah" ucap Eka saat melihat Rhezha

"Zaky sama Radit jagain cewek-cewek, jangan kabur, jangan ditinggal, gua ama Eka ke pusat generator listriknya dibawah buat masang tracker, Afif foto CCTV, sip all ?" Kata Rhezha seraya berdiri dari tempat duduknya

"Oke.. lesgo, all !"



--To Be Continued--

No comments:

Post a Comment