Tuesday, June 17, 2014

The Shadows : Hunt or be hunted ! (Part VI)

The Shadows : Hunt or be hunted ! (Part VI)
Tribute To AHL Group



"Itu.. bukan masalah kecil untuk kalian.." kata Farhan kepada Onky dan Jufri..

"Kalian telah tahu apa yang terjadi selama kalian didalam sana ? Meski hanya 2 atau 3 hari, sesuatu yang besar telah terjadi" lanjut Farhan, raut mukanya menunjukkan sesuatu yang serius..




"Sudah, tentu saja, aku sempat melihat televisi sesaat setelah aku dan Jufri keluar penjara, bisa-bisanya orang itu mengambil alih kekuasaan polisi se-provinsi.." kata Onky pada Farhan

"Dulu.. saat aku masih kecil, ayahku yang dokter, dipanggil oleh mereka.. entah apa.." kata Farhan pada mereka

"Ayahmu ? Dokter spesialis atau umum ?" Tanya Onky, "Apakah dulunya ini ruang kerja ayahmu ?" Tanya Jufri pada Farhan

"Spesialis, dokter bedah, ya, tadinya ini ruang kerja ayahku.." Jawab Farhan terhadap 2 pertanyaan itu..

"Ayahku, yang seorang ilmuwan, juga dipanggil.. kalau tidak salah, tentang penelitian untuk membuat obat kanker.. atau HIV AIDS ya ?" Kata Jufri, ingatannya terjun ke 10 tahun lalu, dia yang berumur 13 tahun menemukan surat bahwa ayahnya dipangil untuk ikut sebuah penelitian

"Harusnya, mereka hanya bekerja disana 1 bulan, namun mereka.. tidak pernah.. kembali.." kata Farhan

"Maaf untuk mengungkitnya, apa yang bisa aku bantu untukmu ?" Tanya Onky kepada Farhan

"Mudah saja, kau cari pemilik sementara pharmateutical corporation, dan suruh dia agar bertanggung jawab terhadap para ilmuwan dan dokter yang dipanggil.." kata Farhan, singkat dan jelas..

"Militer.. dan perusahaan obat-obatan yang bekerja sama.. untuk apa .." kata Onky perlahan..

"Cari info sebanyak-banyaknya soal petinggi perusahaan itu.. dimana dan kapan kami bisa mulai bekerja ?" Tanya Jufri pada Farhan

"Aku sudah menyewa sebuah losmen, diujung jalan tepat didepan gedung kepolisian, kalian bisa menyelesaikan tugas kalian secepat mungkin" jawab Farhan, mereka lalu menaiki mobil miliknya.. dan berangkat menuju losmen tersebut..

CKLEK.. Tasya membuka pintu losmen, mereka telah kembali, tidak dalam kondisi full-team seperti tadi, namun kurang 1 orang..

"Tahan sebentar kawan-kawan.. tenangkan diri kalian.." Tasya menghidangkan minuman segar kepada mereka, yang masih shock karena Githa (nampaknya) gagal lolos dari tembakan..

"Langsung saja, apa rencana kita selanjutnya ?"  Tanya Eko setelah dia menghabiskan 1 gelas minumannya..

"Kepolisian.. tidak, kapten baru itu memiliki kekuasaan penuh dan perlindungan dari hukum.. aku yakin itu.." Kata Ruri

"Mungkin kalian bisa segera menyelidiki lapangan kosong didekat sini, warga sering melaporkan adanya aktivitas di malam hari yang berisik disana.." seseorang masuk dari luar..

"Ups, maaf jika tidak sopan, tapi bolehkah aku bergabung ?" Onky, Jufri dan Farhan masuk ke losmen itu..

Setelah mengatur rencana, mereka siap untuk berangkat kesana malam nanti.. ke lapangan, yang berisik..

"Mungkin yang wanita tinggal dirumah saja.." Tahan Eko saat Tifa ingin ikut

"Ingat, kalo ada apa-apa.. dor !" Kata Eko sambil mengedipkan mata kanannya pada Tifa dan membentuk gestur pistol dengan jari jempol dan jari telunjuk tangan kanannya..

Bruuum..  dua mobil pergi dari losmen itu, ke lapangan yang dituju..

"Dengar, aku membawa bebeberapa senjata api, gunakan sebaik mungkin.." kata Farhan dijalan kesana, lokasinya tidak jauh, dalam waktu 15 menit mereka telah sampai..

"Lihat itu !" Mereka sampai, beberapa orang dilapangan itu berlarian, Onky dan Jufri spontan turun dari mobil..

"Hey halangi mereka !" Seseorang berlari kearah mobilnya, yang lain memasukkan beberapa box hitam besar ke bagasi mobil tersebut..

"Jufri ! Tutup !" Onky berteriak pada Jufri, yang langsung melempar granat asap ke tengah lapangan..

"BOOM !" granat itu meledak, asap menutupi lapangan.. "Tutup kaca mobilnya, tutup" Farhan berbicara pada Eko menggunakan walkie talkie..

"Enemy spotted." Kata Onky, dia langsung menembakkan timah panas ke musuh..

"Aaargh !" Terdengar suara teriakan, tembakan Onky kena..

"DOR DOR DOR !" Onky melakukan roll ke arah kiri saat mendengar bunyi tembakan dari arah seberangnya..

"2 enemies down !" Kata Jufri saat berhasil menusukkan pisau dari belakang ke seorang musuh..

Asap granat perlahan-lahan hilang.. sirna bersama debu dan dinginnya malam, dan hilang ditelan angin..

"Sial.. !" Onky mengutuk dirinya sendiri, yang lain berhasil kabur, dia dan Jufri hanya membunuh 2 orang..

"Hey Onky.. lihat ini" kata Jufri sambil menunjukkan sebuah pil obat yang sepertinya tertinggal..

"Ketinggalan ? Bukan.. terlalu banyak, mereka membawa obat-obat ini dalam jumlah besar.. dan mereka kabur saat kita datang, obat-obat ini terjatuh.. Tapi siapa ?" Otak Onky kembali berbicara..

"Hey, apa ini ? Nampaknya kita melewatkan satu halaman ini !" Seru Tasya sambil membawa buku catatan korban pembunuhan dari kamarnya..

"Lihat ini ! Teka-teki baru !" Tasya menunjuk sebuah kata-kata..

"Angin, api, hantu, bayangan.. dan agen ?"


-- To Be Continued --

No comments:

Post a Comment