Tuesday, June 10, 2014

The Protector - Part 8

The Protector - Part 8
Tribute To IDG Forum


"Hah !", Ocon terbangun, dia lalu mencabut selang-selang itu..
"Sialan dia bangun bos.." "biarkan.. dia akan mati karena tidak mempunyai celah untuk udara.." Owen menjawab sinis penyataan dari orang berbadan kekar yang ada disebelahnya..

Vinna mengintip, dia keluar dari persembunyiannya sambil merangkak kearah Firhan, tentunya tanpa suara..





"Firhan.." mata Vinna berkaca-kaca melihat Firhan yang berdarah-darah dan terluka parah.. dia merangkak mendekati pacarnya..

"Fir.." kedua tangan Vinna memeluk erat Firhan yang lemah dan pingsan..

"Enter.." Owen membuka aquarium Ocon, tubuh didalam aquarium itu terlihat lemas dan tercekik..

"Hmm.." Owen membawa sebuah kapak.. untuk keamanannya jika Ocon menyerangnya.. lalu dia berjalan dan tersenyum sinis kearah aquarium..

"Jadi.. bagaimana rasanya jadi polisi yang gagal hah ?.." Owen berbisik ditelinga Ocon.. tiba-tiba..

"BRAKK !!"

"Aah !" Tubuh Firhan seakan remuk, badannya dihantamkan ke meja yang sekaligus membelahnya menjadi 2, potongan-potongan kayu menusuk punggung Firhan..

"Apa yang terjadi disana ?" "Penyusup bos.. dia tertangkap, ilmuwan kesayanganmu itu !" Orang berbadan kekar itu mengancam Vinna dengan potongan kayu tajam yang ditempelkan ke leher gadis itu..

"BUAK !" Ocon menghantamkan kepalanya ke badan Owen, dia lengah karena perhatiannya teralihkan oleh Vinna dan orang tadi..

Firhan kesakitan, 5 menit yang lalu, dia tiba-tiba bangun, mendorong tubuh Vinna, lalu membiarkan tubuhnya ditonjok dengan keras dari depan oleh orang berbadan kekar itu, andai dia tidak melakukan itu, maka pacarnya akan merasakan kesakitan luar biasa..

Orang itu lalu menghajar sebelum membanting tubuh Firhan ke meja yang mengakibatkan meja itu terbelah dua..

"Kampret !!" Owen mengayunkan kapaknya ke tubuh ocon, dan.. tubuh sasaran kapak tadi sudah terbelah menjadi 2 bagian, kepala-perut dan perut-kaki..

"hah.. hah.." Owen membersihkan percikan darah dimukanya.. lalu menutup Aquarium itu secara manual..

"Mati.. kematian.. kakak.." Owen lalu duduk dikursinya, kedua tangannya menutupi mukanya dengan siku yang bertumpu di meja.. dia stress..

"Silahkan.. bos.." orang berbadan kekar itu lalu menendang Vinna yang otomatis mendorongnya ke dekat Owen..

"Kau tau tugasmu.. lakukan.. ini adalah tahap akhir sekaligus permulaan.." mulut Owen terbuka, matanya menggambarkan keambisiusanya..

Vinna terduduk di depan komputer, tangan-tangan robot siap bergerak sesuai keinginannya yang terbatas, berbagai macam cairan kimia dalam tabung siap dikombinasikan satu sama lain.. dia tidak mempunyai pilihan lain.. kecuali..

"Aku meminta segalon minyak, untuk percobaan atas reaksiku.." "Segera ambilkan di rak sana.." Owen menerima permintaan Vinna, beberapa menit kemudian si orang berbadan kekar kembali dengan minyak yang sudah disiapkan dalam galon

"Tumpahkan minyaknya disekitar aquarium utama.. segera !" Vinna mengomandoi orang berbadan kekar yang langsung menumpahkan dan menyebar minyak disekitar aquarium utama..

"Katalis + Platina" Vinna mengetik kata-kata itu, tangan-tangan robot itu lalu memilih-milih kedua zat kimia yang diminta dari sekian banyak zat..

BRAK !

Pintu laboratorium terbuka, Viqi, Bona, Sam, Farrel, Luqman, Agam, Zaki, Bondan dan Ibnul masuk..

"Owen !" "Bona.."

Tanpa komando, Viqi, Luqman, Sam, Farrel, Bondan dan Ibnul melawan orang berbadan kekar yang sudah menghajar Firhan

Agam dan Zaki berlari menuju Firhan, mereka menolong dan memberikan pertolongan pertama padanya..

"Jadi.. bagaimana ? masih mau nyalahin gua ?" "Tentu.. kakakku ditabrak, mobilmu menghancurkan pembatas beton di jalan layang dan kakakku terbang dari ketinggian, lalu akhirnya.. jatuh, dan menghancurkan tulang-tulang utamanya.." terjadi dialog antara Bona dan Owen..

"Dirumah sakit, persediaan obat kurang dan tidak bisa menyembuhkan kakakku sepenuhnya..akhirnya, aku membuat sebuah obat dengan cara otodidak untuk semua ini.." "Sayang sekali.. percobaanmu gagal dan sepertinya justru berakibat buruk.. " "Kau pintar sekali.. tapi kau tidak cerdas !"

"Tolong bedakan kepintaran dan kecerdasan Bona" "Kau tidak cerdas, kau inovatif" "Kreatif. Lebih tepatnya" "Tolong bedakan inovatif dan kreatif Owen" Owen meninju Bona, untungnya dia bisa menghindar dengan cara merunduk..

"Kau salah Owen, tidak ada yang bisa dilakukan dan dilanjutkan !" Bona meloncat, dia menghindari sapuan kaki kanan dari Owen

"Aargh !" Orang berbadan kekar itu tumbang, dia dihajar oleh 6 orang..

"Sebaiknya kalian tidak menyesal telah hadir disini.." Orang itu lalu menunjuk tumpahan minyak.. dan dia mengeluarkan sebuah korek api..

Vinna berlari, dia menyelamatkan Firhan..

"Heh.. kau tau Bona.. aku telah sampai pada tahap akhir.." Owen lalu melakukan dua kali pukulan jab ke Bona, dia menghindar lagi..

"Ingatlah tujuan awalmu.. Owen !!" Bona melakukan pukulan sekuat tenaga yang mematahkan hidung Owen..

'Kakak.. kecelakaan.. biovirus.. obat' Owen pusing.. dia stress..

"Ingat !!" Bona menarik kerah baju Owen lalu mengangkatnya...

Owen terlihat menyerah.. "Maafkan aku.. kakak.." dia menutup matanya dan menghela nafas panjang.. "BUAKK !!" "Maaf karena aku terlalu lama untuk membalaskan dendammu !" Tendangan kencang mengarah ke pinggang Bona dilakukannya seraya berteriak..

Bona terjatuh.. Owen melepas tarikan tangan Bona lalu menendang kepalanya..

"Hah.." Sam menendang dan meninju musuhnya sekali lagi, dia pingsan..

"Semua, kita keluar sekarang !" 6 orang itu keluar ruangan..disusul oleh Agam dan Zaki..

"Ada apa.. ?" Owen kebingungan... dia segera mengecek komputernya..

"Katalis dan Platina.. 2 zat yang digabungkan akan menyebabkan ledakan.." Bona lalu berdiri meskipun agak lemah..

"Darimana.. kau tahu ?" "Mudah saja, kau telah menamai semua tabung dengan nama zatnya masing-masing.. tanpa mengetahui reaksi antar zat.." Bona lalu menendang Owen tepat dimukanya..

Owen tersungkur, tendangan tadi menjatuhkan tubuhnya ke kursi, kepalanya menghantam kaki kursi itu

"Han..Vin.. Buruan.." Bona keluar ruangan....

"Vin.." "Han.. Han ?" Firhan dengan mudahnya menggendong tubuh Vinna, tangan kirinya memegang leher Vinna dan dan tangan kanannya memegang punggung pacarnya..

"Maaf Vin.." Firhan lalu berlari kearah pintu keluar..

Hanya tinggal sedikit lagi sebelum kedua zat itu bergabung, meledakkan tabung yang menjadi tempat menyatunya kedua zat itu, percikan apinya akan sampai ke tumpahan minyak dan pada akhirnya.. akan ada ledakan yang mengakibatkan kebakaran besar..

"BUAKK !" Firhan terjatuh, dia sudah melempar tubuh Vinna terlebih dahulu untuk keluar dari ruangan itu.. kakinya dihajar oleh sebuah kursi yang dilempar Owen..

"Aku tidak mau.. mati sendirian !" Owen berteriak pada Firhan.., Firhan tersungkur..

"Hei dunia yang kejam dan serba kekurangan.. terimalah.. masterpiece ini !!" Owen mengetikkan kata-kata di komputernya..

"Ini dia....!" Owen menekan tombol enter dan.. "Buakk !!" Firhan melempar kembali kursi itu..

"Heh.. ku kembalikan !" Firhan tersenyum.. dan.. "Reaksi terkombinasi.." Kata-kata itu muncul dikomputer..

Lalu, ledakan pertama terjadi.. ledakan karena kombinasi antara kedua zat itu..

"Han !.." Vinna membuka pintu itu, menarik Firhan dan.. tidak.. Firhan terlambat keluar..

"DUAARRR !!!!!!!"

Ledakan kedua terjadi, Api meledakkan ruangan itu dan rumah itu..

"Aku sudah menelepon polisi.." Agam tercengang.. "Betapa bodoh Vinna.. dia masih punya masa depan yang panjang.." Bona mengatur nafasnya..

Luqman dan Viqi adalah 2 orang yang menahan Vinna agar tidak kembali ke rumah itu.. Ya.. Bona membawa gadis itu untuk keluar rumah, sebelum dia kembali lagi kedalam untuk menyelamatkan kekasihnya..

"ugh.." Vinna membuka matanya.. "Vin.. maaf telah berbuat lancang.." rupanya Firhan memeluk tubuh Vinna, lalu mereka terpental karena ledakan.. Firhan lalu kembali berdiri.. Vinna mengikutinya..

"Han.. Firhan.." Vinna menangis.. dia memeluk Firhan..

"Kenapa.. kau disini Vin ?" Firhan bertanya sambil membalas pelukannya.. Vinna menjawab pelan pertanyaan itu.. "Because.. I'm your protector.."

2 Tahun Kemudian..
Firhan meminum segelas teh panas yang dibuatkan oleh istrinya, Vinna.. Dia baru pulang dari kantor, dan sekarang pukul 17.00..

Firhan duduk di sofa, Vinna duduk disebelahnya, dia lalu menyalakan tv dan sebuah acara berita muncul..

"Para ahli menduga, adanya penyakit baru yang muncul akhir-akhir ini ada kaitannya dengan ledakan rumah yang berisi banyak reaksi kimia dua tahun lalu, Sekian berita kami pada sore hari ini. Saya mewakili segenap kru yang bertugas, Terima Kasih dan.. sampai jumpa :)"
--THE END--

No comments:

Post a Comment