Thursday, April 17, 2014

The Protector - Part 6

The Protector - Part 6
Tribute To IDG Forum

DOR...

"Gam !!"..
"Ugh !!.."
"Sam !!.."

3 Peluru ditembakkan pada saat yg bersamaan, oleh 3 orang yang berbeda, dan untuk 3 orang yang tidak sama..

Agam roboh, peluru mengenai perutnya dua kali, Belum sempat menolong Agam, Zaki justru kalah setelah dua tendangan dari kiri dan kanan musuh menghajar kedua kakinya..





"Han !, kesini !" Vinna menunjukkan sebuah pintu kepada Firhan, mereka berdua masuk kesana..

Firhan dan Vinna memasuki sebuah Laboratorium di lantai 1, Sebuah lab cukup luas dengan banyak meja dan kertas-kertas yg berantakan.. Mereka menggunakan tangga yang berbeda sehingga tidak bertemu Sam maupun Farrel..

Ditengah-tengah Lab, sebuah aquarium berukuran besar berdiri disana, didalamnya, ada seorang manusia yang hampir seluruh tubuhnya di pasang kabel dan selang..

"Apa ini Vin.. ?" "Lab.. aku juga belum pernah masuk sini.. paling tidak kita aman.."

Sam tertembak, tapi gerakannya tetap luwes, Unbeatable..

Sam dan Farrel terdesak, "Sam, peluru terakhir.." "Tahan rel, gunakan bela diri.." kata Sam lalu menusuk 3 orang bersamaan..

Farrel menghajar beberapa orang, dia berhasil merepotkan musuh-musuhnya..

"Rel !!" Farrel menunduk, Sam menebas kepala musuh yang siap menangkap dan menghajar partnernya itu dari belakang..

Tak mau kalah, Farrel melakukan roll depan melewati celah diantara kaki Sam, dia menekel 4 orang sekaligus dan memukul 1 orang lagi..

Farrel dan Sam sama-sama sibuk menghadapi musuh, pukulan, tendangan, luka, darah, tebasan, lebam, dan tubuh tak bernyawa ada dimana-mana..

Mereka sudah mencapai batas, ditengah kerumunan musuh yang seakan tidak akan pernah habis dan tak kalah kuat, ditambah faktor kelelahannya, Farrel dan Sam jatuh..

"Rel.. tembakkan.. peluru terakhir.. Silver.. Bullet.." Sam yg sudah terjatuh mengatakan kata-kata yg mungkin menjadi kata-kata terakhirnya.. Dia sudah kehilangan harapan..

Farrel tak sempat memikirkan apapun, dia mengeluarkan pistol.. dan.. "Silver Bullet !!"

DOR.. tembakan Farrel mengenai guci yang dilempar, dan terbuat dari beling dengan ukuran besar dan berat..

PRANGG !!.. Guci itu pecah di udara, Farrel segera tiarap begitupula dengan Sam yg segera merubah posisinya..

DUARRR !! Granat dilemparkan, meledakkan hampir seisi ruangan, beling-beling itu berterbangan dan menusuk tubuh-tubuh musuh Farrel dan Sam..

"Rel.. apakah.. itu kau ?" "bukan.. aku tidak.. melemparkan granat.." "Lantas siapa.. rel ?" "entahlah sam.., inilah yang dinamakan keajaiban.."

"Ckckck.. kau lagi ternyata ya.. hehe.." Tubuh Sam diangkat oleh seseorang.. dia melihatnya.. dan.. "Kau yang menyerangku di tempat nobar kan ? penyamaranmu jelek bro.. kalo mau nyamar yak minimal pake apa kek yg ada tribut Arsenalnya.."

"Kau.. kau siapa ?".. Henry terjatuh, peluru yang ditembakkan berhasil mengalahkannya.. Orang itu lalu menempelkan pistolnya ke kepala Mathias Henry.. dan..

"Owen..sky !!" PRANGGG !!! Salah satu jendela lantai 3 pecah.. seseorang masuk.. "Mau apa kau.. ocon ?" Ocon maju mendekati Owen..

Henry menghindar.. dia mencari celah untuk mendekati kotak P3K tanpa sepengetahuan Owen..

DOR !!!  Gerakan tangan Owen luar biasa cepat, tanpa terlihat oleh Henry, sebuah peluru sudah mengenainya lagi.. "Berhenti..disitu" Owen menatap Henry..

Dan dia lengah, Ocon melompat dan meraih bahu Owen, dalam satu gerakan Owen sudah berlutut didepan Ocon..

"Hentikan proyek ini.. proyek gila !!" "UNSTOPPABLE !!" Owen menggulingkan badannya ke belakang, mengarahkannya ke jendela yang sudah pecah tadi..

Punggung Ocon bertabrakan dengan dinding, Kepalanya tinggal sedikit lagi mengenai bekas pecahan kaca Jendela.. Owen bangkit, lalu mengangkat tubuh Ocon..

"Tubuhmu lebih baik untuk bahan percobaan.. sayang sekali tubuhmu jika hanya menjadi mayat.." Owen mengambil pistol ocon, lalu menembakannya sekali-lagi ke Henry.. Dia pingsan seketika..

Owen melangkahi tangga demi tangga menuju lantai 1.. laboratorium miliknya yang dipenuhi kertas-kertas rumus yang berantakan..

Hendy lemas.. dia tinggal menunggu Henry.. namun kemungkinan terburuknya terjadi.. musuh yang ditinggalkan tidak semua mati.. masih ada satu orang yg bertahan..

"Sorry bro.. gua masih.. hidup.." dia meraih kepala Hendy, dihantamkan kepala itu ke tembok.. pemiliknya pingsan seketika..

Orang itu menggotong tubuh Hendy.. Dia melewati jalur yang sama dengan jalur Vinna-Firhan.. dengan tujuan yang sama.. dibawanya tubuh itu ke lab..

Didalam lab, Vinna-Firhan tidak berpikir akan adanya orang.. dan..

CKLEK !

TO BE CONTINUED

No comments:

Post a Comment