Sunday, December 20, 2015

Telescope.

Telescope.

Saat aku menulis ini, aku sedang bersama segelas coklat panas dan pemandangan langit malam yang tak pernah biasa. Seperangkat headset kupasang di kedua telinga ini, lagu Lifted Up dari Passion Pit mulai bermain ditemani beberapa lagu lain yang sudah kuperhatikan baik-baik untuk memilihnya. Observasipun dimulai.

'Rasanya ada yang sedikit berbeda, ya' pikirku. Lalu dengan segera aku menyadari, bahwa tahun ini akan selesai. Tahun 2015 yang luar biasa ini, tahun dimana beberapa kejadian -yang menurutku pribadi- penting terjadi. Tahun yang 'gak biasa'lah pokoknya mah wkwk --.


Gimana ya untuk menjelaskannya. Haha. Aku bukan tipikal orang yang suka mengenang, sih. Tapi kurasa untuk tahun ini, ada cukup banyak hal penting yang pantas untuk aku bahas sedikit. Jadi, selamat membaca sedikit ceritaku, pembaca.

Januari. Banyak, aku yakin banyak hal yang pantas untuk kutulis disini. Tapi sayangnya, keterbatasan waktu dan kata memaksaku untuk memilih satu dari banyak momen berharga. Dan bagiku, yang paling membekas dan meninggalkan jejak dalam bentuk fisik adalah keberhasilanku menggapai salah satu resolusiku.

Aku lupa tepatnya tanggal berapa. Tapi ingat dengan sangat, aku harus mencari ke beberapa gedung untuk mencari salah satu keinginanku (yang alhamdulillah tercapai) tahun ini. Sebuah laptop Asus seri X550DP. Bahkan saat aku mengetik kata yang kalian baca inipun, aku sedang menggunakannya. Terima kasih pada kalian yang menemaniku saat itu. :D

Februari. Satu-satunya bulan yang hanya memiliki 28 hari, mungkin bulan itu identik dengan cinta karena hari Valentine yang dimilikinya. Tapi hal itu tidak berlaku untukku. Semua itu berawal dari Kaskus, forum terbesar di Indonesia. Niatku untuk sekedar menjelajah Forum Education, dan berakhir di sebuah thread yang justru mengajakku berpikir. Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?

Bersyukur. Aku mempunyai anugrah berupa rasa keingintahuan yang tinggi. Bulan cinta itu kuhabisi dengan melahap segala jenis teori. Hasilnya, 3 buah postingan dengan tema teori berhasil kuterbitkan dalam satu bulan yang sama. Teori itu sulit-sulit benar. Aku sampai memasukannya task tambahan tahun ini.


Bulan itu aku buka dengan pembahasan terhadap sebuah kasus, Amicizia, kasus pertemanan antara manusia dan alien. Sehari berselang, Jawaban dari The Fermi Paradox menyusul. Teori Relativitas Einstein merupakan post ketiga yang kuterbitkan. Last but not least, Teori persamaan Drake dan 1.000.000 peradaban di galaksi menutup bulan penuh cinta ini.

Maret. Aku bersyukur dengan sangat terhadap yang maha kuasa. Sebuah cerita bersambung yang kubuat untuk saudara dengan hubungan darah tak terlihat berhasil kuselesaikan. Sepuluh part penuh adegan yang (agak) menegangkan dan (katanya) seru itu berakhir pada tanggal 30 Maret. Setelah 5 part terakhir diterbitkan pada bulan Maret. Akupun masih berhutang satu cerita lagi pada kalian, AHL-G. :D


Dan April. Ada satu lagi momen paling mengesankan yang pantas untuk kutulis.

Jika Maret kemarin aku hanya bertemu dengan mereka dalam dunia maya, sebatas chatting tanpa batas. Kini, ada satu kegiatan yang membuatku berhasil bertemu dengan mereka. Secara real, wujud asli dari beberapa member AHL-G. Pertemuan ini bukan tanpa tujuan. Kami berempat membawa baik nama AHL-G untuk berkompetisi dengan puluhan tim lainnya dalam suatu lomba di Taman Mini Indonesia Indah. Cerita selengkapnya bisa dibaca di Taman Mini yang tidak Mini




Mei! Momen itu terekam diakhir Mei, tanggal 30 lebih tepatnya. Saat Arsenal FC berhasil maju ke Final FA Cup dan menghadapi Aston Villa, maka Fans Arsenal Indonesia pun mengadakan nobar. Akupun menghadiri nobar yang diadakan, kali ini tidak hanya di Depok, tapi AIS (Sebutan untuk fans Arsenal Indonesia) se-Jabodetabek mengadakan nonton bareng di Tamini Square. Tentu saja, mereka yang merupakan bagian dari keluarga AHL yang tinggal di daerah Jabodetabek mengikutinya. Diakhir malam, Arsenal berhasil membawa pulang piala dengan skor akhir 4-0. 


Juni merupakan bulan yang baik, tapi kurasa aku akan langsung meloncat ke bulan Juli. Hehe.

"Selamat datang, Juli." Ucapku saat itu, lalu tak lama, akupun mengucapkan terima kasih kepada-Nya karena telah mengizinkanku melangkah kedalam sebuah anak tangga baru dengan "14" di sisinya. Terima kasih juga kepada doa kalian yang mengiringiku untuk terus bergerak maju kedepan. Dibulan Ramadhan tahun ini ada beberapa acara bukber yang jarang terjadi. Dan tidak lupa, di bulan ini juga umat Islam merayakan hari kemenangannya.


Agustus, tentu saja tidak ada yang lebih diingat dibanding hari kemerdekaan Indonesia. Negara ini merayakan 70 tahunnya pada 17 Agustus tahun ini. Akupun mencatat sebuah momen berharga yang dengan lengkap kutulis dalam Auld Lang Syne.

September. Momennya kutulis dalam The Good and The Evil. Momen dimana dalam satu hari ada keseimbangan, antara yang baik dan yang jahat, mereka menyapaku dalam satu hari yang sama, hanya tinggal masalah waktu bagi mereka untuk menentukan siapa yang akan bertemu denganku terlebih dahulu.

Oktober. Kalian semua sudah tahu post paling kontroversial itu, kan ? Jadi aku tak perlu menjelaskannya lebih jauh. Hueheheh.

Masuk ke bulan yang identik dengan hujan. November tahun ini kulewati bersama coklat panas yang luar biasa setia dalam menemaniku tiap malam hujan datang. Dibulan kesebelas inipun, aku berhasil menerbitkan tujuh post. Dua dan dua dari mereka saling bersambungan, Satu diantara dua menyimpan rahasia. Tapi dari ketujuh post tersebut. Favoritku adalah The Ballad Of November Rain.


Desember. Aku menyambut bulan terakhir dalam duabelas seri bulan tahun ini dengan sebuah post 12/12. Yang sepertinya menjadi post pertama dan terakhir di bulan ini. Tapi bulan Desember belum berakhir, bisa saja ada postingan tak sengaja seperti Homo Homini Lupus. Semua kembali kepada kejadian yang terjadi dan bagaimana aku bereaksi pada mereka.

Selain itu, bulan Desember juga mengajakku untuk menutup tahun dengan sebuah senyuman. Invictus dan updatenya yang pertama merupakan sebuah batu loncatan untuk naik ke satu anak tangga lainnya tahun depan. Doakan saja, hehe.

Anw. Jika ada dari kalian yang bertanya-tanya mengapa aku agak menghilang dalam media social, jawabannya adalah, aku sedang mengerjakan sebuah proyek yang bisa dibilang besar untuk umurku, dibantu oleh beberapa Professional dari kota-kota ternama di Indonesia, aku tidak ingin merusak imajinasi kalian.

Aku memang bukan (belum menjadi) seorang pencerita yang baik. Mungkin kalianpun bosan saat membaca postingan-postinganku. Tapi aku bukan sedang bercerita, aku akan menggunakan istilah yang relevan dengan judul postingan kali ini.

Aku sedang meneropong. Mengingat momen-momen terbaik dari tahun yang berjalan baik ini, mengapresiasi dan menghargai mereka yang berarti di kehidupanku. Ini juga merupakan salah satu caraku untuk bersyukur kepada semua yang telah diberikan-Nya kepadaku yang serba kekurangan ini.

Semua yang berhubungan dengan 'Masa lalu' ataupun 'masa lampau' tidak seburuk itu. Justru ketika kita mau melihat sejenak kebelakang, mengingat masa kejayaan dan mengolah kembali mereka dalam keadaan yang baik, maka kita akan tersenyum kecil sambil berbicara sendiri seolah kita menertawakan diri di masa lalu. Dan disaat yang bersamaan, aku menikmati masa ini. Sebelum nanti beberapa tahun kedepan, aku akan menengok (lagi) kebelakang dan merindukan masa-masa ini.

Waktu berjalan terlalu cepat, bukan ?

Dan kini aku mengarahkan teleskop itu ke Utara. Jauh kedepan, melihat tahun depan sebagai kesempatan baru dan tantangan baru untukku. Menyusun sejuta resolusi dan mimpi untuk dicapai, memberi sinar baru bagi kegelapan, menjawab segala pertanyaan yang akan datang bersama waktu, dan kamu, berjanjilah untuk tetap disana. Aku akan menjemputmu.

"Love The Past, Play The Future!" Mungkin akan menjadi kalimat yang luar biasa menyimpan satu post ini dalam kalimat itu, intinya, aku menyukai dan mengapresiasi semua kebaikan yang telah kulakukan di masa lampau dengan mencintainya, dan juga, aku harus memainkan dan menjalankan masa depanku sebaik mungkin agar aku dapat mencintai masa depan itu. Susah yah, gitu deh. --.

Jika aku ditanya, "Untuk apa semua post ini ?" Aku akan dengan senyum menjawab, "Untuk memberi checkpoint pada beberapa kejadian penting di hidupku tahun ini. Lagipula, tepat pada malam tahun baru lalu, aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, "Nanti 2015 bikin kaleidoskop tahunan, ah!" dan karena aku harus mempertanggungjawabkan ucapan itu. Inilah bukti sumpahku."

Terakhir, aku akan menggunakan kutipan dari sebuah lagu yang dibawakan Passion Pit dengan judul Lifted Up. Jika disana mereka menggunakan 1985, maka aku akan menggunakan 2015. Selamat bertahun baru, pembaca. Jangan lupa bahagia :D

2015 was a good year !

No comments:

Post a Comment